FUSI UINSU Dorong Pengkajian Hadis Tidak Hanya dalam Bahasa Arab

Medan-Rabu (12/07/2023) dalam rangka meningkatkan literasi serta tingkat pengetahuan mahasiswa, Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara mengadakan Seminar berstandar International dengan mengundang Cendekiawan Muslim Prof. Dr. Salahuddin Mohd Shamsuddin.

Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam Sumatera Utara merupakan salah satu dari banyaknya fakultas yang dikenal dengan tokoh-tokoh intelektual dengan memiliki kapasitas di atas standar dalam mengajarkan keilmuan dalam bidang keagamaan. Sebagai fakultas yang berpusat kepada pengembangan pemikiran dan pengkajian Islam, Fakultas Ushuluddin tentu memiliki serangkaian konsep bermutu yang dapat meningkatkan taraf intelektual mahasiswa.

Pada hari Rabu tanggal 12 Juli 2023 Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sumatera Utaea berhasil mengadakan kegiatan seminar dengan mengundang para pembicara terkenal baik di kalangan Universitas maupun di lingkungan masyarakat luar Universitas. Kegiatan tersebut diadakan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman lebih luas kepada mahasiswa mengenai strategi-strategi pengkajian Islam yakni pemahaman tentang penulisan manuskrip hadits, yang tidak hanya diajarkan dengan menggunakan literatur Arab di zaman sekarang, banyak didapati bahwa riset-riset mengenai pengkajian teks-teks penulisan hadits justru banyak dikaji menggunakan bahasa-bahasa negara yang berada di benua Eropa seperti bahasa Inggris, Jerman dan Francis.

Materi kuliah umum yang dipaparkan berupa pembahasan mengenai manuskrip hadits yang ditulis oleh para ulama dan pakar hadits namun tidak dalam bahasa Arab. Secara teknis, hadits secara orisinil tentu menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa yang digunakan oleh Rasulullah Saw. Namun, tentu tidak menghalangi siapa saja untuk dapat menulis teks-teks hadits dengan menggunakan literatur non Arab.

Perkembangan penulisan naskah-naskah Syarah ilmu hadits yang ditulis selain dengan menggunakan bahasa Arab tentu dapat mengundang banyak pihak yang tertarik untuk mengkaji hadits dari sudut pandang bahasa yang digunakan. Ditambah lagi dengan banyaknya bukti empiris mengenai isi dari suatu hadits yang dapat dijadikan sebagai landasan dasar dalam perkembangan sains.Kegiatan seminar sukses mengudang banyak mahasiswa untuk hadir dikarenakan tema yang disajikan sangat menarik yakni pembahasan mengenai pengkajian Ilmu Hadits di luar literatur Arab.

Dengan diadakannya seminar dengan membahas mengenai sejarah penulisan manuskrip hadits dengan menghunakan bahasa selain Arab, maka akan mudah bagi mahasiswa untuk dapat memahami lebih luas mengenai apa sebenarnya esensi dan inti dari yang dinamakan sebagai Ilmu Pengkajian Islam, terkhusus Keilmuan Hadits yang dibahas oleh para pakar sewaktu diadakannya seminar. Selain menyertakan para pembicara yang cukup populer, kegiatan seminar juga mengizinkan mahasiswa untuk dapat bertanya apa saja yang berkaitan dengan tema yang dibicarakan. Di antara hal penting yang dapat diperoleh dari seminar tersebut adalah, adanya pemahaman yang tajam mengenai kritik terhadap pemikiran orientalis. Hal tersebut bertujuan untuk membebaskan para pelajar dari kungkungan pemikiran radikal orientalis yang tentunya dapat merusak pemahaman para pemuda Islam. Pemikiran radikal orientalis banyak terlihat dibeberapa akun sosial media dengan ciri-ciri diantaranya yakni penyebaran citra buruk yang ditujukan kepada umat Islam.