Kamis, 06 Oktober 2022, Dosen Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam Dr. Ziaulhaq Hidayat, MA dan Mahmud Jailani Dalimunthe, M.TH membawa mahasiswa untuk melakukan pengamatan langsung ke Museum Manuskrip al-Qur’an Sumatera Utara. Museum Sejarah al-Qur’an berada di Gedung Serbaguna Sumut. Mahasiswa yang terlibat dalam mata kulian metodologi penelitian. Juru bicara Museum al-Quran memberikan penjelasan dengan berbagai macam manuskrip al-Quran kuno tersebut. Sesuai keterangan yang dijelaskanya Museum Sejarah Alquran Sumut menyimpan banyak warisan peradaban Islam dan menjadi tempat pertama masuknya agama Islam di Nusantara sejak ratusan tahun lalu. Jika berkunjung ke sini, bisa melihat puluhan manuskrip kuno al-Quran, yaitu memiliki 70 koleksi manuskrip kuno al-Quran yang bisa juga dilihat di websidenya.
Seluruh bentuk mushaf al-Quran yang diabadikan di museum ini dapat dilihat di Sumut. Setiap mushaf memiliki gaya masing-masing yang unik yang memberikan gaya ciri khas setiap daerah dengan ikon bentuk tersendiri, seperti Melayu, Simalungun, Angkola, dan lain. Aada juga gaya yang berada di luar Sumut yang dipajangkan di museum ini, yakni dengan motif Jawa dan Aceh, dan lainnya. Berikut motif ini ikut dipajang di museum ini karena sangat memiliki cirihas tersendiri juga ditemukan di Sumut dan telah menjadi bagian dari Sejarah al-Quran Sumut.
Dr. Zia yang didamping Mahmud, M.TH menyebutkan bahwa kuliah di luar kelas perlu diperbanyak, terutama dalam rangka memperkenalkan secara langsung objek yang dibicarakan di kelas. Kita mendorong dosen-dosen untuk memperbanyak kegiatan di luar kelas, tegas Mahmud. [MJD]. – J.Aj
#FUSI… Jaya!!!!#