Fusiuinsumedan, 16 Juli 2024, Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan Dalam rangka merespons perkembangan zaman dan tantangan yang dihadapi umat Islam di era modern, para cendekiawan dan akademisi Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan dan akademisi Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar seminar nasional tentang Isu-Isu Aktual dalam Kajian Ushuluddin: Tafsir, Hadis, dan Tasawuf. Acara yang berlangsung di Aula Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan yang dihadiri oleh Dekanat, Kaprodi dan sekprodi dilingkungan FUSI UINSU mahasiswa dan dosen.
Dr. Syahrullah, M.A, menyampaikan tentang dinamika penafsiran Al-Qur’an di era digital. Menurutnya, kemajuan teknologi informasi telah membuka peluang besar bagi umat Islam untuk mengakses berbagai sumber tafsir secara cepat dan mudah. Namun, hal ini juga menimbulkan tantangan baru berupa maraknya penyebaran tafsir-tafsir yang tidak memiliki landasan ilmiah yang kuat. “Kita perlu bijak dalam memilih sumber-sumber tafsir dan memastikan bahwa penafsiran yang kita rujuk memiliki legitimasi akademis yang kredibel,” tegasnya.
Lisfa Sentosa Aisyah, M.A memaparkan tentang pentingnya validitas dan relevansi hadis di tengah arus informasi yang begitu deras. Beliau menekankan bahwa kajian kritis terhadap sanad dan matan hadis menjadi sangat krusial untuk memastikan keotentikan dan relevansi ajaran yang terkandung dalam hadis-hadis tersebut.
Dr. Muhammad Nuh Siregar, M.A Dalam menghadapi era disrupsi informasi, kemampuan untuk membedakan antara hadis yang sahih dan yang tidak sahih menjadi semakin penting.
Prof. Dr. Bambang, M.A yang tidak kalah menarik adalah paparan mengenai peran tasawuf dalam menemukan keseimbangan spiritual di zaman modern. Tasawuf, menurutnya, menawarkan solusi spiritual yang sangat relevan untuk menghadapi berbagai tekanan hidup yang dialami masyarakat modern.
Dr. Agusman Damanik, M.A Tasawuf mengajarkan kita untuk selalu mengedepankan ketenangan batin dan kedekatan dengan Allah SWT sebagai cara untuk mengatasi stres dan kegelisahan yang sering melanda kehidupan kita saat ini.
Seminar nasional ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, dimana para peserta dapat langsung berdiskusi dengan para narasumber. Dalam penutupannya, panitia seminar mengeluarkan beberapa rekomendasi penting, antara lain perlunya peningkatan literasi digital dalam kajian keislaman, penguatan metodologi penelitian hadis, serta integrasi nilai-nilai tasawuf dalam pendidikan karakter di perguruan tinggi.
Seminar Nasional ini diharapkan dapat menjadi peningkatan kualitas kajian Ushuluddin serta memperkuat peran keilmuan Islam dalam menjawab tantangan zaman.